Monday, 22 February 2010 09:11 |
Kapal Titanic merupakan kapal
penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and
Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didisain untuk menyaingi Lusitania dan
Mauretania milik Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudara kembarnya
Olympic, Olympic dan yang akan dibuat Britannic (pada awalnya dinamakan
Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang pernah
dibuat.
Pembuatan
RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan
perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret
1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911, dan
perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya. Titanic
sepanjang 269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter (92 kaki 6 inci)
lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air ke
geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak ruang
dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama panjangnya
dengan kapal Olympic.
Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga
baling-baling, dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang
menggerakkan tiga baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159
perapian batu bara yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43
km/j). Hanya tiga dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki)
yang berfungsi; cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara,
dan untuk memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa
3.547 penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat, maka
namanya diberi penambahan kata depan RMS dan juga sebagai kapal uap – SS
(Steam Ship).
Pada waktu itu, fasilitas dan
kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia menawarkan fasilitas kolam
renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan dan gelanggang
squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya dengan panel kayu,
perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya. Ia menawarkan tiga
lift untuk digunakan penumpang kelas utama dan, satu inovasi pada waktu
itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.
Titanic
dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Ia
dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang “hampir tidak
mungkin tenggelam.” Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu
yang beri pengunci elektrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu
tombol dari dek kapal; walaupun, sekat kapal tidak menghalangi
keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E). Titanic mampu
terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air atau empat
bagian pertama dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan
tenggelam.
Pelayaran pertama
Kapal
Titanic memulai pelayaran pertamanya dari Southampton, Inggris, dalam
perjalanan ke New York City, New York, pada Rabu, 10 April 1912, di
bawah kendali Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic bergerak
meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh kapal
tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di
dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir (sekitar 4 kaki) dari
Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut baru
berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic
berhenti di Cherbourg, Prancis, untuk menurunkan dan mengambil penumpang
tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal
sebagai Cobh), Irlandia, sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan
2.223 penumpang.
Titanic mempunyai tiga bagian kelas
penumpang yang dipisahkan. Kelas ketiga juga dikenal sebagai geladak,
terdiri dari kabin kecil di dek bawah, diisi oleh kebanyakan pendatang
dari inggris yang mengharapkan penghidupan lebih baik di Amerika. Kabin
dan ruang kelas kedua, terletak di bagian belakang, memiliki fasilitas
yang sama dengan kelas satu di kapal lain. Kebanyakan penumpang kelas
kedua pada mulanya menempati kelas satu di kapal yang lain tetapi,
karena tidak tersedianya batu bara, maka dipindahkan ke Titanic. Kelas
utama merupakan bagian kapal yang paling mewah.
Sebagian
dari orang yang terkenal turut belayar sebagai penumpang kelas utama.
Ini termasuk jutawan John Jacob Astor dan isterinya Madeleine Force
Astor; pemilik kilang Benjamin Guggenheim; pemilik Macy, Isidor Straus
dan isterinya Ida; jutawan Denver, Margaret “Molly” Brown; Sir Cosmo
Duff-Gordon dan isterinya Lady Lucille Duff-Gordon; George Elkins
Widener dan istrinya Eleanor; John Borland Thayer, isterinya Marian dan
anak mereka yang berusia tujuh belas tahun, Jack; wartawan William
Thomas Stead; Countess of Rothes; pembantu presiden AS Archibald Butt;
pengarang dan tokoh masyarakat Helen Churchill Candee; pengarang Jacques
Futrelle, dan isterinya May, dan rekan mereka, editor Broadway Henry
dan Irene Harris; aktris film bisu Dorothy Gibson; dan yang lain. Ikut
bersama di kelas utama lainnya adalah editor urusan White Star Line J.
Bruce Ismay yang merencanakan pembuatan Titanic dan pembuat kapal Thomas
Andrews, yang turut bersama untuk memantau semua masalah dan menilai
kinerja keseluruhan kapal baru tersebut.
Malapetaka
Pada
malam Minggu, 14 April, suhu menurun sampai tahap hampir beku dan laut
tenang. Bulan tidak keluar dan langit cerah. Kapten Smith, mengetahui
peringatan adanya bongkahan gunung es melalui komunikasi nirkabel
semenjak beberapa hari lalu, telah mengubah haluan Titanic lebih jauh ke
arah selatan. Pada hari Minggu pukul 13:45 waktu setempat, pegawai
komunikasi nirkabel dari kapal uap Amerika memberi peringatan bahwa
gunung es besar mengapung dalam jalur Titanic, tetapi peringatan ini
tidak disampaikan ke dek pengawal. Sore itu, satu lagi laporan mengenai
bongkahan gunung es besar yang banyak, kali ini dari Mesaba, juga gagal
disampaikan ke dek pengawal.
Pada pukul 23:40 waktu setempat
ketika berlayar di selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas
Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar
tepat di depan kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali
dan menelepon dek pengawal memberitahu, “Gunung es, tepat di depan!”
Opsir Pertama Murdoch langsung mengarahkan kemudi ke sisi kiri dan
mengurangi kecepatan, kemudian mundurkan mesin kapal. Tabrakan ternyata
tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan
dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di empat
bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang
tertutup permukaan air sepanjang sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap
air baru berhasil menutup rapat saat air sudah keburu memasuki lima
bagian kedap air pertama, lebih satu bagian dari apa yang dapat ditahan
Titanic agar tidak tenggelam. Berat lima bagian kedap air yang dimasuki
air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air,
kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan guncangan
hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan berhenti
sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews,
sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam pada 15
April, perahu penyelamat untuk disiapkan dan panggilan darurat
diberitahukan.
Perahu penyelamat pertama, diturunkan
pada pukul 00:40 waktu setempat di sebelah kanan dengan hanya di isi 28
orang penumpang di atasnya. Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan
kapasitas penuh 1.178 orang penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk
membawa semua penumpang dan awak kapal, Titanic membawa cukup perahu
penyelamat dan pelampung karena peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga
Peraturan Inggris. Pada masa itu, jumlah perahu penyelamat yang
diperlukan ditetapkan menurut berat mati kapal, bukannya jumlah
penumpang yang dibawanya.
Penumpang kelas utama dan kedua
dengan mudah bisa mencapai perahu penyelamat dengan tangga yang menuju
terus ke dek perahu tetapi penumpang kelas ketiga lebih sulit. Banyak
terdapat jalur dari bagian bawah kapal sulit dipahami dan menyulitkan
mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Lebih buruk lagi, penumpang
kelas tiga saat pintu dikunci oleh awak kapal yang menunggu giliran
mengizinkan penumpang naik ke geladak.
Operator
radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengirim CQD,
isyarat pertolongan. Beberapa kapal merespon, termasuk Mount Temple,
Frankfurt dan kapal saudara kembar Titanic, Olympic, tetapi semuanya
terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Kapal terdekat
adalah RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 kilometer (58 mil)
dan hanya berjarak empat setengah jam; terlalu lama untuk menyelamatkan
lebih dari setengah penumpang Titanic karena kapalnya sudah keburu
tenggelam. Satu-satunya daratan yang menerima isyarat pertolongan
Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.
Pada
mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki perahu
penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan tidak ada
tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun tenggelam. Ini
menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan separuhnya
kosong; satu perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang dilepas dengan
hanya 12 orang penumpang di atasnya.
“Wanita dan anak-anak dahulu” diutamakan untuk menaiki
perahu penyelamat, Opsir kedua Lightoller, yang mengisi perahu
penyelamat di sebelah kiri, hanya memperbolehkan laki-laki yang
diperlukan sebagai pengayuh dan tidak untuk sebab lainnya; walaupun
masih terdapat tempat kosong. Opsir Pertama Murdoch, yang mengisi perahu
di sebelah kanan, memperbolehkan laki-laki naik apabila wanita tidak
ada yang mau naik lagi. Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai
cemas dan sebagian perahu penyelamat dilepas dengan penumpang penuh.
Pada 02:05 waktu setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam
di bawah air, dan kecuali dua buah perahu, semua perahu penyelamat lain
telah diturunkan.
Sekitar 02:10 waktu setempat, bagian
belakang kapal terangkat dari permukaan air memperlihatkan bagian bawah
kapal, kemudi, dan baling-baling kapal , dan pada pukul 02:17 waktu
setempat permukaan air membanjiri geladak perahu. Keadaan semakin parah
saat dua perahu penyelamat terakhir terapung dari geladak, satu terbalik
dan satu lagi separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian,
cerobong asap paling depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan
mereka yang terapung dalam air. Di geladak, para penumpang berlari ke
arah belakang atau melompat ke laut dangan harapan dapat sampai ke
perahu penyelamat. Bagian belakang kapal perlahan-lahan terangkat ke
atas, dan barang-barang yang tidak terikat berjatuhan ke laut. Sewaktu
bagian belakang kapal terangkat, sistem eletrik mati dan lampu mulai
padam. Tidak lama kemudian, pada bagian badan kapal yang tidak kuat
menahan beban mengakibatkan Titanic pecah menjadi dua bagian antara dua
cerobong terakhir, dan bagian depan tenggelam sepenuhnya. Bagian
belakang kapal langsung tehempas kembali di permukaan air dan terangkat
tegak lurus. Selepas beberapa saat, pada pukul 02:20 waktu setempat,
semuanya tenggelam ke laut.
Dari sejumlah 2.223 orang penumpang,
hanya 706 orang penumpang yang selamat; 1.517 orang penumpang tewas.
Kebanyakan penumpang tewas disebabkan karena korban terkena hypothermia
dalam air 28 °F (?2 °C). Hanya dua dari 18 perahu penyelamat yang
kembali untuk menyelamatkan korban dari dalam air selepas kapal
tenggelam. Perahu penyelamat nomor empat kembali dan menyelamatkan lima
orang, dua dari mereka kemudian tewas. Hampir satu jam kemudian perahu
penyelamat nomor empat belas kembali dan menyelamatkan empat orang
penumpang yang mana satu penumpang kemudian tewas juga. Penumpang yang
lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang terapung dari geladak.
Terdapat perdebatan dalam perahu penyelamat lain samaada hendak kembali,
tetapi kebanyakan yang selamat takut bila perahu penyelamat mereka akan
tenggelam akibat dinaiki korban yang mencoba menaiki perahu mereka atau
ditarik oleh Titanic yang tenggelam, walaupun sebenarnya hanya sedikit
tarikan yang ada.
Kedua bagian kapal tersebut tenggelam
dengan cara berbeda. Bagian depan menancap kira-kira 609 m (2.000 kaki)
di bawah permukaan dasar laut dan mendarat dengan agak perlahan.
Sedangkan bagian belakang tenggelam dengan cepat ke dasar lautan; badan
kapal terburai akibat terdapat udara yang terperangkap di dalam kapal.
Bagian belakang kapal menghantam dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam
jauh ke dalam lumpur.
Diselamatkan
Hampir
dua jam setelah Titanic tenggelam, RMS Carpathia tiba di tempat
kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam
kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak Carpathia,
doa khusyuk yang singkat untuk yang mereka yang terselamatkan dan untuk
memperingati mereka yang tewas diadakan, dan pada pukul 08:50 AM,
Carpathia menuju ke New York, dan sampai pada tanggal 18 April.
Saat
santunan jiwa diberikan, White Star Line menyewa kapal MacKay-Bennett
untuk mengevakuasi jenazah. Sejumlah 338 jenazah akhirnya ditemukan.
Kebanyakan jenazah dievakuasi ke Halifax, Nova Scotia, sedangkan jenazah
yang tidak dikenal dikebumikan di Pemakaman Fairview.
Dampak
Setelah Kejadian
Saat berita mengenai malapetaka
tersebut tersebar, banyak orang yang terkejut bahwa Titanic telah
tenggelam dengan jumlah korban tewas yang begitu tinggi walaupun
dilengkapi dengan teknologi yang maju. Surat kabar dipenuhi berita dan
gambaran mengenai malapetaka tersebut dan semuanya tidak henti-hentinya
untuk mendapatkan berita terkini. Banyak kotak amal dibuat untuk
membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang kehilangan orang yang
merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas
tiga, semua barang yang mereka miliki tenggelam.
Tenggelamnya
kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk Southampton.
Menurut Hampshire Chronicle pada 20 April 1912, hampir 1.000 keluarga
setempat terkena dampaknya secara langsung. Hampir setiap jalan di
daerah Chapel kota tersebut kehilangan lebih dari satu penduduk dan
hampir 500 rumah kehilangan keluarga.
Sebelum
korban yang terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah dibuat
untuk mengetahui apa yang terjadi atas Titanic, dan apa yang dapat
dilakukan untuk menghindari terulangnya peristiwa itu. Senat Amerika
Serikat memulai pemeriksaan mengenai musibah Titanic pada 19 April,
sehari selepas Carpathia tiba di New York dengan yang selamat. Ketua
Penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian
penumpang dan awak kapal saat masih segar dalam ingatan mereka. Smith
juga memerlukan panggilan tertulis warganegara Inggris untuk pengadilan
pada waktu mereka masih berada di negara Amerika. Pemeriksaan Amerika
berlangsung sampai tanggal 25 Mei Lord Mersey dilantik untuk mengetuai
penyelidikan Dewan Perdagangan Inggris mengenai musibah tersebut.
Pemeriksaan Inggris berlangsung antara 2 Mei dan 3 Juli. Setiap
pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua penumpang maupun ABK Titanic,
dan ABK Californian dan pakar lain.
Para
penyelidik mendapati kebanyakan peraturan keselamatan ketinggalan zaman
dan dengan itu pelbagai langkah keselamatan baru diberlakukan. Kedua
pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati kapten dan kapal
Californian gagal memberikan bantuan sewajarnya kepada Titanic.
Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa Californian lebih dekat dengan
Titanic berjarak 31 km (19,5 mil) yang disayangkan oleh Kapten Lord dan
bahwa Lord seharusnya membangunkan operator nirkabel setelah tembakan
suar dilaporkan kepadanya. Dikarenakan operator nirkabel Californian
tidak bertugas, 29 negara mengesahkan Akta Radio 1912, yang menyamakan
komunikasi radio, terutama dalam keadaan bahaya.
Musibah
tersebut turut mendorong International Convention for the Safety of
Life at Sea di London, Inggris, pada 12 November 1913. Pada 20 Januari
1915, persetujuan ditandatangani oleh organisasi tersebut dan
menghasilkan pendirian dan pembiayaan Patroli Es Internasional, agensi
Pegawai Pesisir Amerika Serikat yang sampai hari ini memantau dan
melaporkan lokasi gunung es terapung Lautan Atlantik yang dapat menjadi
ancaman bagi jalur laut trans-Atlantik. Disetujui juga dalam peraturan
baru bahwa semua kapal penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang
mencukupi bagi semua penumpang di atas kapal, dan latihan keselamatan
yang sesuai dilakukan, dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam
sehari bersama pusat kendali kedua, agar tidak terlewatkan panggilan
darurat. Sebagai tambahan, disetujui bahwa tembakan suar berwarna merah
dari kapal haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.
|
Titanic
05.54 |
Label:
ILMU PENGETAHUAN UMUM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar