Tahunnya Kebangkitan Ilmu Biologi
Rabu, 28 Maret 2012 09:43 wib
0
0Email0
Image: corbis.com
KOMPETISI Biologi
Nasional diharapkan menjadi ajang kompetisi dan wawasan keilmuan,
terutama kemampuan mengaplikasikan budaya berpikir ilmiah.
Lomba ini juga diharapkan menjadi sarana merevitalisasi ilmu-ilmu pengetahuan alam (biologi), serta menempatkannya sebagai dasar ilmu terapan.
"Ini tahun kebangkitan biologi Indonesia. Sarjana biologi selama ini juga terbuka untuk bekerja di bidang apa saja," ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Riset Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Endang Semiarti di sela-sela Kompetisi Biologi Nasional tingkat SMA se-Indonesia di UGM, baru-baru ini.
Karena itu, kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan dan sudah berlangsung enam kali ini bisa menjadi ajang kompetisi pelajar tingkat SMA sederajat dalam ilmu biologi. Selain menambah wawasan, juga memperluas keilmuwan, terutama kemampuan mengaplikasikan budaya berpikir ilmiah.
Kompetisi tersebut digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Biologi UGM selama dua hari, yaitu 24 dan 25 Maret lalu. Lomba bertajuk Indonesian Bio Science Competition (IBSC) ini berhasil dimenangkan siswa SMA Pribadi Bandung, Rhogerry Deshycka.
Ketua panitia penyelenggara I Gede Angga Pramudita mengatakan, kompetisi diikuti 470 siswa se-Indonesia. Mereka berasal dari delapan regional, yaitu regional IAIN Riau, IAIN Jambi, Institut Teknologi Bandung (ITB), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Lambungmangkurat, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Airlangga (Unair), dan UGM.
"Dari tiap regional ini, diambil tiga siswa dengan nilai tertinggi yang berhak maju tahap selanjutnya di UGM. Selain itu, tiap regional juga diambil rangking secara nasional guna mendapatkan 55 peserta semifinal dengan nilai tertinggi," papar mahasiswa Biologi UGM angkatan 2009 ini kemarin.
Juara II diraih Pratiwi Indah Sayekti dari SMAN 1 Wonogiri, juara III Javier Arifuddin dari SMAN Sragen Bilingual School. Sementara, juara harapan I diraih Rahadian Syahreza Putra dari SMAN 1 Blitar, dan juara harapan II Enggardini Rachma Hakim dari SMAN 3 Semarang.
Sang juara Rhogerry Deshycka menilai kompetisi yang diikutinya itu cukup menarik. Peralatan yang dipergunakan sewaktu kompetisi juga menunjang.
"Tapi saya berharap aktivitas praktikum bisa ditambah agar kompetisi semakin berkualitas dan lebih seru lagi," katanya. (priyo setyawan/koran si)(//rfa)
Lomba ini juga diharapkan menjadi sarana merevitalisasi ilmu-ilmu pengetahuan alam (biologi), serta menempatkannya sebagai dasar ilmu terapan.
"Ini tahun kebangkitan biologi Indonesia. Sarjana biologi selama ini juga terbuka untuk bekerja di bidang apa saja," ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Riset Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Endang Semiarti di sela-sela Kompetisi Biologi Nasional tingkat SMA se-Indonesia di UGM, baru-baru ini.
Karena itu, kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan dan sudah berlangsung enam kali ini bisa menjadi ajang kompetisi pelajar tingkat SMA sederajat dalam ilmu biologi. Selain menambah wawasan, juga memperluas keilmuwan, terutama kemampuan mengaplikasikan budaya berpikir ilmiah.
Kompetisi tersebut digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Biologi UGM selama dua hari, yaitu 24 dan 25 Maret lalu. Lomba bertajuk Indonesian Bio Science Competition (IBSC) ini berhasil dimenangkan siswa SMA Pribadi Bandung, Rhogerry Deshycka.
Ketua panitia penyelenggara I Gede Angga Pramudita mengatakan, kompetisi diikuti 470 siswa se-Indonesia. Mereka berasal dari delapan regional, yaitu regional IAIN Riau, IAIN Jambi, Institut Teknologi Bandung (ITB), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Lambungmangkurat, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Airlangga (Unair), dan UGM.
"Dari tiap regional ini, diambil tiga siswa dengan nilai tertinggi yang berhak maju tahap selanjutnya di UGM. Selain itu, tiap regional juga diambil rangking secara nasional guna mendapatkan 55 peserta semifinal dengan nilai tertinggi," papar mahasiswa Biologi UGM angkatan 2009 ini kemarin.
Juara II diraih Pratiwi Indah Sayekti dari SMAN 1 Wonogiri, juara III Javier Arifuddin dari SMAN Sragen Bilingual School. Sementara, juara harapan I diraih Rahadian Syahreza Putra dari SMAN 1 Blitar, dan juara harapan II Enggardini Rachma Hakim dari SMAN 3 Semarang.
Sang juara Rhogerry Deshycka menilai kompetisi yang diikutinya itu cukup menarik. Peralatan yang dipergunakan sewaktu kompetisi juga menunjang.
"Tapi saya berharap aktivitas praktikum bisa ditambah agar kompetisi semakin berkualitas dan lebih seru lagi," katanya. (priyo setyawan/koran si)(//rfa)
0 komentar:
Posting Komentar